cover
Contact Name
I.G.A.AG Dewi Sucitawathi P
Contact Email
iga_dewi@undiknas.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
iga_dewi@undiknas.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial
ISSN : 25973657     EISSN : 25812424     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Nasional, dengan terbitan berkala tiap bulan Februari dan Agustus. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial memuat artikel Hasil Penelitian dan Studi Kepustakaan dari cabang ilmu Administrasi Publik, Ilmu Politik dan Hubungan Internasional, Komunikasi, Sosiologi dan Ilmu Politik, Ilmu Sosial (Lain-Lain).
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 1 (2019)" : 20 Documents clear
RESPONSIVITAS KEBIJAKAN LOKAL DALAM MENGHADAPI DINAMIKA SOSIAL Wayan Joniarta
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.285 KB) | DOI: 10.38043/jids.v3i1.1736

Abstract

Patut diakui bahwa terdapat sistem ganda dalam pemerintahan desa yaitu desa dinas dan desa pakraman. Desa Pakraman di Bali merupakan sebutan lain dari desa adat, yang telah mengakar sejak lama. Seiring bergulirnya reformasi yang dimulai tahun 1998, desa pakraman diperkuat oleh Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2001 tentang desa pakraman. Teriring semangat UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan juga hasil amandemen UUD 1945 pasal 18 b ayat (2) dengan tegas telah memberikan peluang untuk membangkitkan atau menghidupkan kembali otonomi asli dalam penyelenggaraan pemerintahan di tingkat desa. Bekat dualisme desa berarti dilihat dari sisi kebijakan maka desa dinas berada pada konteks kebijakan nasional dan desa adat/pakraman berada pada konteks kebijakan tradisional. Tulisan ini mendeskripsikan secara aktual tentang fakta keberadaan desa pakraman, bahwa sesungguhnya desa pakraman yang mempunyai hak otonum dalam kaitan dengan adat istadat dan budaya, namun keluesan, kejujuan, fleksibilitas orang Bali terkadang ternodai oleh tindakan anarkis, seperti terjadinya kasepekang terhadap warga di Desa Pakraman akibat dari kurang aktifnya warga tertentu dalam kegiatan adat istiadat. Disamping itu desa pakraman sebenarnya terbebani untuk merespons isu – isu yang sebenarnya merupakan kewenangan dari pemerintah supra local, seperti masalah narkoba, pungli, rabies, KIPEM dan isu hangat lainnya.Kata Kunci: : Kebijakan lokal, Dinamika Sosial
PENDIDIKAN AGAMA HINDU SEBAGAI LANDASAN PENDIDIKAN MORAL DAN ETIKA Ida Bagus Suradarma
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.785 KB) | DOI: 10.38043/jids.v3i1.1731

Abstract

Masyarakat Bali yang mayoritas menganut agama Hindu, memiliki konsep dasar ajaran Agama Hindu yakni tri kaya parisuda yakni tiga macam perbuatan yang harus disucikan. Tri hita karana yakni tiga hubungan harmonis untuk mencapai kebahagiaan yang dijadikan landasan filosof dalam upaya meningkatkan moral dan etika generasi muda. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pendidikan agama hindu agar dapat dijadikan landasan pendidikan moral dan etika. Metode pengumpulan data studi dokumentasi. Teknik analisis data adalah dengan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil analisis pembahasan dapat disimpulkan bahwa penguatan nilai-nilai moral keagamaan dan nilai etika dapat dilakukan melalui pendidikan agama. Pendidikan agama dapat diberikan di sekolah tempat anak-anak mengenyam pendidikan dengan diharapkan akan dapat meningkatkan nilai kejujuran, kedisiplinan, dan ketaatan terhadap apa yang diajarkan oleh guru. Pendidikan agama Pendidikan agama dapat diberikan di rumah sebagai lingkungan terdekat keluarga. Pendidikan agama juga dapat diperoleh melalui pergaulan di lingkungan masyarakat. Karena melalui pendidikan agama dapat dijadikan sebagai suatu acuan dalam bertindak dan berperilaku yang baik dan beretika di dalam masyarakat.Kata Kunci: Pendidikan Agama, Pendidikan Moral, Etika
KONTRIBUSI SERIKAT PEKERJA INDONESIA PADA ORGANISASI PARIWISATA DI KABUPATEN BADUNG DALAM PERSPEKTIF KONFLIK Putri Ekaresty Haes; Putu Irma Yunita
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.286 KB) | DOI: 10.38043/jids.v3i1.1737

Abstract

Dalam sebuah organisasi akan terdapat banyak kesenjangan antara pihak pekeja dengan pihak manajemen, kesenjangan tersebut dapat menimbulkan konflik dalam organisasi. Konflik yang terjadi harus mendapatkan perhatian karena dapat mempengaruhi lingkungan kerja, dan perilaku individual dalam organisasi. Tiga lembaga yang saling berhubungan dalam menyelesaikan konflik adalah perusahaan, serikat pekerja dan pemerintah, hubungan ketiga lembaga ini disebut sebagai hubungan industrial (HI) yang berlandaskan Pancasila dan UUD 45. Berdasarkan Hasil penelitian yang dilakukan pada Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PC FSP PAR – SPSI) Kabupaten Badung serta beberapa UPK SP yang berada di Kabupaten Badung terungkap bahwa konflik terjadi karena kurangnya komunikasi antara pihak perusahaan dengan pekerja, sehingga UPK SP menjadi penengah, dalam penelitian ini juga terungkap bahwa konflik industrial yang terjadi dapat terselesaikan dengan baik secara musyawarah mufakat karena UPK SP memberikan kontribusi dalam menyelesaikan konflik internal dalam perusahaan sehingga konflik tidak sampai meluas dan melibatkat pihak Federasi. Selain itu, penelitian ini juga mendapatkan hasil bahwa pihak Federasi memberikan kontribusi kepada UPK SP dan pekerja apabila konflik tidak dapat terselesaikan secara musyawarah mufakat dan harus menempuh jalur hukum bekerja sama Federasi Serikat Pekerja Pariwisata dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH).Kata Kunci: Konflik, Hubungan Industrial, Federasi Serikat Pekerja
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM KELOMPOK MAHASISWA MENGENAI GAYA PSYCHEDELIC DI BALI Nuning Indah Pratiwi; Kadek Adyatna Wedananta
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.036 KB) | DOI: 10.38043/jids.v3i1.1732

Abstract

Istilah Psychedelic sendiri berarti suatu keadaan kejiwaan dimana orang mengalami halusinasi dan hilang kesadaran akibat pengaruh dari luar, contohnya obat-obatan, alkohol. Pada era ’60an, para seniman menggunakan bantuan obat-obatan agar mencapai keadaan psychedelic, sehingga karya seni yang tercipta dinamakan Seni Psychedelic. Arti psychedelic secara keseluruhan adalah sebuah hal/sifat yang berkaitan tentang mewujudkan pola-pikir, menerjemahkan jiwa. Psychedelic ialah kemampuan manusia memvisualisasikan hal-hal yang ada di pikiran menjadi vision (penglihatan), yang akan terasa sangat nyata (efek halusinasi). Pengalaman psychedelic sering dibandingkan dengan bentuk kesadaran seperti trance (keadaan tidak sadar diri), meditasi, yoga, dan bermimpi. Komunikasi adalah istilah yang begitu popular saat ini, di mana ada pertukaran pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media sehingga mendapatkan umpan balik. Media massa, buku, kelompok diskusi, pelatihan, lokarnya, seminar, dan sebagainya membahas komunikasi. Manusia modern diberondong oleh pesan- pesan komunikasi dari berbagai jurusan, baik secara terang-terangan, ataupun secara halus, baik secara verbal ataupun non verbal. Manusia berkumpul dan membentuk komunikasi kelompok dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka menjadi salah satu bagian dari kelompok tersebut. Contoh: tetangga, keluarga, kawan-kawan dekat, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite untuk mengambil suatu keputusan, komunikasi ini dengan sendirinya melibatkan komunikasi interpersonal (antar pribadi).Kata Kunci: Gaya Psychedelic, Komunikasi Kelompok, Mahasiswa
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK (KIA) DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN BADUNG Windi Dwi Arista; Wayan Suderana
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.461 KB) | DOI: 10.38043/jids.v3i1.1733

Abstract

Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) memberlakukan Kartu Identitas Anak (KIA) yang di harapkan menjadi Kartu Identitas bagi anak. KIA wajib dimiliki setiap anak.Hal ini tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No 2 Tahun2016. Tujuan KIA untuk meningkatkan Pendataan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak Konstitusional Warga Negara. Data yang di gunakan merupakan data primer dan data sekunder, metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriftif kualitatif. Hasil Penelitian dan Pembahasan Kebijakan KIA terutama dari segi tata pelaksanaannya serta hasil yang dapat di laksanakan dan diterima masyarakat. Secara fisik hasil pelaksanaan KIA telah dirasakan dengan baik dan pendistribusiannya telah merata dirasakan oleh semua golongan atau lapisan masyarakat, Namun masih banyak masyarakat yang belum mengerti akan fungsi dan manfaat KIA.Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Kartu Identitas Anak (KIA), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
ANALISIS SWOT ( STRENGTH, WEAKNES, OPPORTUNITY, THREATS) TERHADAP KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARIWISATA PROVINSI BALI Yulius Habita Nggini
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.27 KB) | DOI: 10.38043/jids.v3i1.1739

Abstract

Pariwisata adalah sektor industri yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara oleh karena itu penegemngan pariwisata harus di perhatiakan karena ini adalah sangat yang menentukan arah dan masa depan pariwisata bagi masyarakat. oleh karena itu peneliti sanagat tertarik sekali untuk melihat kebijakan pengembangan pariwisata bali. karena bali mempunyai budaya yang sanagt kuat dan keramatamahannya masyarakat bali. masyarakat yang berbudaya dan alam yang indah. Seperti halnya Bali, dengan keunikan budaya dan panorama alamnya yang indah senantiasa menjadi pesona dan daya tarik bagi wisatawan. Bali terkenal sebagai salah satu destinasi pariwisata dunia, tak heran pulau ini menjadi tempat perpelancongan wisatawan mancanegara sehingga peranannya dalam industri pariwisata tidak perlu dipertayakan lagi.Pariwisata Adalah leading sektor yang menadi fokus utama dalam pembangunan oleh karena itu pariwisata harus mempunyai kebijakan pengembangan yang jelas. Bahkan pada beberapa daerah menunjukkan bahwa industri pariwisata mampu mendongkrak daerah tersebut dari keterbelakangan menjadi sumber pendapatan utama. Provinsi Bali pada dasarnya memiliki banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan sebagai obyek wisata rekreatif. Persoalan yang timbul apakah Kebijakan Pengembangan Pariwisata Provinsi Bali dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dalam jangka panjang dengan tetap menjaga pelestarian alam dan lingkungan hidup serta budaya masyarakat setempat. Dengan demikian maka Swot (Strength Weaknes Opportunity Threats) Terhadap Kebijakan Pengembangan PariwisataProvinsi Bali berorientasi pada upaya melibatkan masyarakat, yang pada akhirnya dapat mewujudkan pengembangan pariwisata yang mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat. Dalam kebijakan pengembangan pariwisata mempunyai empat bidang yang menjadi analis Swot (Strength Weaknes Opportunity Threats) yakni seperti a). Kebijakan Pengembangan Destinasi Pariwisata, b). Kebijakan Pengembangan Pemasaran Pariwisata, c). Kebijakan Sumber Daya Pariwisata, d). Kebijakan Promosi Pariwisata untuk dijadikan suatu arah pembangunan bali yang berkelanjutan dan berdaya saing.Kata Kunci: Kebijakan Pariwisata, Swot (Strength Weaknes Opportunity Threats)
EFEKTIVITAS DANA BANTUAN HIBAH TERHADAP KUALITAS DEMOKRASI DAN PARTISIPASI POLITIK: Kasus Desa Adat Bualu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Ni Made Suastini
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.814 KB) | DOI: 10.38043/jids.v3i1.1734

Abstract

Dana bantuan hibah perlu diukur efektivitasnya apakah dapat meningkatkan kualitas demokrasi dan partisipasi politik. Berdasarkan permasalahan tersebut tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran efektivitas dana bantuan hibah terhadap kualitas demokrasi dan partisipasi politik dan menganalisis ukuran efektivitas dana bantuan hibah serta bagaimana korelasi antara dana bantuan hibah dengan kualitas demokrasi dan partisipasi politik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder. Dalam pemilihan informan, peneliti menggunakan teknik purposive sampling dimana informan terpilih adalah orang-orang yang berkecimpung atau terlibat dalam kegiatan pemberian dan penerimaan dana bantuan hibah dan yang menguasai serta memahami tentang kualitas demokrasi dan partisipasi politik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, triangulasi (teknik, sumber, waktu). Hasil penelitian ini menelaah ukuran efektivitas Dana Bantuan Hibah Terhadap Kualitas Demokrasi dan Partisipasi Politik dengan menggunakan teori ukuran efektivitas dari Duncan (Steers, 1985:53) yang terdiri dari pencapaian tujuan, integritas, dan adaptasi. Untuk menganalisa korelasi antara dana bantuan hibah dengan kualitas demokrasi dan partisipasi politik peneliti berpedoman pada definisi operasional dan hasil penelitian yang dihasilkan bahwa dana bantuan hibah sudah efektif dalam meningkatkan kualitas demokrasi dan partisipasi politik. Namun dalam pendistribusian dana hibah, terdapat sejumlah aspek yang perlu dievaluasi dan ditingkatkan.Kata Kunci: Efektivitas, Dana Bantuan Hibah, Kualitas Demokrasi, Partisipasi Politik
PENEGAKAN HUKUM DALAM PEMILIHAN UMUM Sukawati Lanang P Perbawa
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.853 KB) | DOI: 10.38043/jids.v3i1.1765

Abstract

Ukuran keberhasilan Negara demokratis salah satunya dilihat dari kesuksesannya menyelenggarakan pemilu dan penegakan hukumnya. Perjalanan penegakan hokum dibidang pemilu mengalami perubahan dalam setiap pemilu baik pemilu legeslatif, pilpres dan pilkada. Untuk pemilu saat ini, dalam menindaklanjuti tindak pidana pemilu, ternyata dan tidak hanya cara kerja yang berbeda, namun terdapat wadah koordinasi yang berbeda dibandingkan tindak pidana umum. Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 telah diatur bahwa ada 4 (empat) institusi yang terlibat dalam penanganan perkara tindak pidana pemilu yakni Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu),Kepolisian, Kejaksaan, dan Pengadilan. Untuk mengefektifkan penanganan perkara pelanggaran pemilu yang menyangkut pidana maka Panwaslu, Kepolisian, dan Kejaksaan membentuk Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Sentra Gakkumdu).Kata Kunci: Pemilu dan Penegakan Hukum
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN OBJEK WISATA HIDDEN CANYON DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN A.A Raka Jayaningsih; Ni Putu Yunita Anggreswari
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.243 KB) | DOI: 10.38043/jids.v3i1.1730

Abstract

Bali merupakan penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Besarnya pendapatan pulau dewata di sektor pariwisata tentu tidak terlepas dari peran komunikasi pemasaran dalam memperkenalkan destinasi-destinasi pariwisata baru yang ada di Bali. Strategi komunikasi pemasaran dilakukan dengan menggunakan bauran yang terdiri dari periklanan, pemasaran langsung, hubungan masyarakat, penjualan personal dan promosi penjualan. Penelitian ini akan berfokus pada bauran komunikasi pemasaran yang diimplementasikan dalam memperkenalkan destinasi wisata Hidden Canyon Beji Guwang. Hidden Canyon Beji Guwang merupakan objek wisata susur alam yang berlokasi di desa Guwang, Sukawati, Gianyar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif karena berusaha menampilkan dan menjelaskan fenomena yang ditemukan di lapangan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi yakni melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian. Teknik pengumpulan data juga menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan mewawancarai beberapa informan yang terdiri dari kepala desa adat Guwang, manajer dan pengelola Hidden Canyon, wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik, serta beberapa tokoh masyarakat. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Hidden Canyon menerapkan bauran komunikasi pemasaran sebagai upaya untuk meningkatkan brand awareness yang terdiri dari periklanan, penjualan personal, pemasaran langsung, hubungan masyarakat dan publisitas serta promosi penjualan. Hidden Canyon menerapkan periklanan dengan cara beriklan di televisi untuk menjangkau wisatawan domestik, iklan juga dimuat dalam media cetak lokal. Sementara itu pemasaran langsung dilakukan dengan cara menjalin kerjasama dengan tour travel di Bali. Penjualan personal sendiri diterapkan oleh seluruh pengelola Hidden Canyon yang mana seluruh pengelola serta guide Hidden Canyon dibekali dengan kemampuan untuk melakukan personal selling. Seluruh pengelola juga berperan sebagai Public Relations yang bertugas untuk menjaga hubungan antara pihak internal dan masyarakat eksternal. Sementara itu dalam promosi penjualan Hidden Canyon menawarkan paket-paket harga yang menarik untuk wisatawan.Kata Kunci: Strategi, Komunikasi Pemasaran
FRAGMENTASI SEMIOTIK MEDIA CETAK LOKAL BERBASIS LOCAL WISDOM NEWS DI BALI (2018) Made Yeni Sudaryati; Kadek Devi Kalfika
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.887 KB) | DOI: 10.38043/jids.v3i1.1738

Abstract

Berdasarkan data yang dirilis Nielsen Media Research, persentase pembaca koran meningkat dari 13,4% pada awal 2011 menjadi 13,7% pada akhir tahun 2011. Hal ini mengindikasikan bahwa fragmentasi semiotik pada media cetak sepertinya tidak hanya dimaksudkan untuk menarik minat pembaca, tetapi juga menyampaikan identitas atau ciri khas dari sebuah media cetak.Fenomeni ini menjadi sebuah obyek yang menarik untuk diteliti dan dikembangkan dalam bidang ilmu komunikasi. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisa unsur semiotik yang terdapat pada media cetak lokal, serta mengetahui karakteristik dan cara media cetak lokal dalam mengadopsi dan mengolah informasi fenomena sosial yang berbasis local wisdom. Secara definitif local wisdom memiliki pengertian yang sama dengan kearifan lokal yang memiliki kecenderungan kelekatan pada budaya dan nilai-nilai kemasyarakatan, khususnya pada masyarakat lokal. Metode penelitian yang relevan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis framing dengan pendekatan teknik penelitian diskriftif kualitatif. Prosedur penelitian menggunakan pendekatan primer melalui wawancara dengan narasumber, observasi lapangan, analisis dokumen dan arsip, serta melakukan aktivitas focus grup discussion pada beberapa kalangan tertentu sebagai konsumen media cetak di Bali. Melalui metode ini diharapkan dapat mengungkap unsur semiotik pada konten media cetak lokal, karakteristik media cetak lokal berbasis local wisdom, dan cara media cetak mengubah fenomena sosial menjadi konten berbasis local wisdom news. Kesimpulan, Bahwa rata-rata media cetak lokal di Bali menggunakan unsur semiotik berupa bahasa atau kata-kata dalam konten judul dan sub judul beritanya. Sedangkan penggunaan unsur semiotik berupa simbol hanya terdapat empat media lokal yang menggunakan ikon kartun sebagai karakter yang memperkuat ciri khas medianya. Ditemukan bahwa unsur semiotik dalam berita mampu mendongkrak nilai berita khususnya pada media lokal Bali yang kental kaitannya dengan unsure budaya, tradisi, kesenian, dan spiritualitas. Ketertarikan pembaca pada media cetak lokal masih dipengaruhi dengan unsure simbolisme dan karakter yang dimunculkan. Diketahui bahwa media cetak lokal di Bali masih memiliki nilai berita yang berbasis local wisdom news pada pengembangan karakteristik medianya melalui rubrik atau kolom-kolom yang khusus diperuntukkan pada berita-berita lokal atau kedaerahan. Diketahui bahwa dalam mengadopsi dan mengolah fenomena menjadi berita yang berbasis local wisdom news, media lokal Bali lebih banyak menggunakan media dalam bentuk straight new dan feature. Hal ini memungkinkan untuk dapat menarik minat pembaca karena dapat menjelaskan secara rinci dan praktis.Kata Kunci: Media Cetak, Semiotika, Local Wisdom News

Page 1 of 2 | Total Record : 20